Kahfi Training Centre

Minggu, 21 Desember 2008

Be a SUPER trainer

Hari Senin, hari terakhir di bulan Juni (=30 juni 2008) menjadi hari yang istimewa bagi kami, sekaligus juga menjadi momentum dalam proses memetamorfosis diri untuk menjadi seorang motivator, fasilitator, creator n `actor`. Ya, hari itu adalah hari disaat 17 orang (AKHI=bukin-rohman-dori-tevri-nuryadi-uni-ijal-yusuf-naser-ivan, UKHTI=nanik-zahro-tira-dona-dewi-yuli-ana) duduk bareng dalam keceriaan mengikuti Training for Trainer di kompleks SDIT Alam Nurul Islam. Alhamdulillah dari 35an undangan yang tersampaikan prosentase kedatangan 48.57%. Memang bukan angka yang besar, tapi merupakan capaian yang luar biasa bagi kami (KAHFIcommunity) dalam melaksanakan TFT ini

“Dalam mengadakan sebuah pelatihan atau event/kegiatan perlu memperhatikan konsep dasar 5W dan 1H (what-where-when-who-why dan how)”terang Ust. Irman memulai TFT.

1. What, kita mau mengadakan acara apa ? training, pengajian, mentoring, mabit, rihlah, seminar pesantren kilat and so on.

2. Where, kita mau melaksanakan acara dimana ? gedung, lapangan, villa, hotel, sekolah, tempat wisata, pegunungan, pantai, luar-dalam daerah.

3. When, kapan kita mau melaksanakannya ? jam 8 pagi, malam, musim hujan, musim kemarau, hari senin, pekan depan, bulan depan atau hari besok.

4. Who, siapa yang mau diundang dan dilibatkan dalam acara tersebut ? keluarga, sahabat, masyarakat, anak-anak, remaja, wong tuwo, karyawan, guru, menteri, duta besar, orang afrika, ras kulit putih atau orang2 `luar biasa` (baca=SLB : sekolah luar biasa)

5. Why, mengapa kok acara itu dilaksanakan ? untuk membekali ilmu tertentu, meningkatkan kapasitas, mempererat persahabatan, promosi jabatan, upgrade personal, refreshing atau malah hanya untuk having fun (wah rodo repot…nek ming hura-hura opo ngguwang-guwang duwit)

6. How, bagaimana acara itu bisa terlaksana ? target peserta, undangan, konsumsi, konsep acaranya, perlengkapan yang diperlukan, kontribusi/biaya, pakaian (jangan sampai salah kostum) dokumentasi, dkk-nya.

Ke-6 pertanyaan tersebut harus bisa terjawab saat mau melakukan suatu kegiatan karena untuk menjadikan keefektifan dan optimalnya pelaksanaan suatu kegiatan. Misal kalo untuk kegiatan training, sedapat mungkin kita bisa mengetahui siapa yang mau ditraining sehingga kita bisa menentukan desain training tersebut sesuai dengan yang diinginkan peserta (tentunya setelah 6 pertanyaan diatas bisa terjawab dengan detail). 6 pertanyaan tersebut juga bisa dijadikan sebagai tolok ukur dari perencaanan suatu kegiatan (bukankah perencanaan itu 50 % dari keberhasilan ?) artinya kalo kita mau perang, dan kita sudah merencanakan strategi, kebutuhan dan pembagian tugas yang jelas sesungguhnya kita sudah menang sebesar 50% dari musuh kita. Tapi juga perlu digarisbawahi bahwa, perencanaan tersebut hanya untuk kegiatan yang sifatnya memiliki tujuan yang spesifik seperti training, seminar, pesantren kilat, mentoring atau kegiatan2 yang besar. Kalo hanya mau adain renang bareng atau mancing bareng saja tidak harus sedatail itu, bisa-bisa malah gak jadi karena terlalu lama mbahasnya, belum lagi kalo ada “perang dunia” segala (wah…..gawat`s bin gak barokah) atau kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya tidak melibatkan banyak acara n personal (pokokmen dirembug sak cukupe, ndang mangkat, rasah kakehan syuro, …… bener mboten sodara-sodara ? :-D)

Antusiasme kami pun mulai merangkak naik, dari kaki sampai ubun-ubun, sehingga kami pun saling menambah tingkat konsentrasi untuk mendengarkan sang `dosen` memasuki ke materi selanjutnya. “Nha, dalam melaksanakan kegiatan khususnya training n mentoring salah satu sarana yang efektif agar bisa membangun antusiasme peserta adalah dengan metode Fun Games. Ada yang tahu apa artinya fun games ?” ya fun (menyenangkan) games (permainan) jadi fun games adalah sekumpulan permainan yang bisa menyenangkan para peserta.” Menyenangkan ??? maksute prige to ??? Ada 3 indikator fun games, apakah itu bisa dikatakan fun games ato bukan, apa itu ?

Jreng………………jreng………………………jreng ……………………. :

1. Belajar sambil bermain

2. Belajar dari Permainan, ning ……

3. Belajarnya ora dolanan (mainan)

Belajar sambil bermain adalah suatu metode yang khas untuk memberikan sentuhan `humanisme` peserta, coz dalam QS. Al Hadid : 20, Allah SWT berfirman :


“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”

Metode permainan juga bisa memberikan nuansa keakraban antar peserta sehingga antar peserta bisa cair dan forum training n mentoring pun menjadi hidup. Dan dari suatu permainan juga bisa mengantarkan peserta untuk memahami hakekat ilmu atau materi karena suatu permainan bisa diambil makna/hikmahnya sehingga peserta tidak cuma asal main-main.

Apa artinya sebuah permainan dalam benak kita ? mungkin bisa jadi itu hal-hal sepele, seperti anak kecil, tapi Subhanallah …. dari permainan kita bisa belajar, dengan belajar kita bisa pintar, dengan kepinteran kita bisa menyadarkan orang, akhirnya kita bisa berbuat sesuatu yang benar, tentunya benar menurut Islam.

Kenapa kok permainan bisa dibuat untuk belajar, lha ternyata Fun Games mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kegiatan training/mentoring. Fungsinya adalah :

1. Ice breaking, pemecah kekakuan. Bisa jadi setiap peserta saling jaim, gak mau peduli dengan orang lain, introfet atau malu-malu. Nha, ice breaking adalah solusinya, dengan ice breaking segala kekakuan, ketidaknyamanan yang akhirnya training/mentoring memborringkan insya Allah tidak akan terjadi. Actually, ice breaking bisa dengan menggunakan permainan bisa juga dengan film atau game slide.

2. Pelibatan peserta. Nha setelah semuanya enjoy, udah saling kenal, tidak jaim lagi, suasana menjadi cair, maka reaksi yang muncul kemudian adalah peserta akan saling `mengikat` ibarat reaksi kimia dengan rumus UKHUWAH sehingga training/mentoring pun bisa menyenangkan (tentunya buat trainer dan menteenya)

3. Illustrasi. Fun games bisa dibuat untuk mengilustrasikan materi-materi yang kalo dibahasakan membutuhkan kosakata `langitan` sehingga peserta gak dong, njlimet, local roaming atau bikin `gerah` peserta. Misalnya mau nerangin Ghozwul Fikr yang menuntut back up materi yang ekstra agar tidak terkesan menggurui, sok ustadz maka metode fun games Ini Apel bisa jadi alternatif untuk masuk materi Ghozwul Fikr. Penasaran ya ?? kayak apa permainannya, Nha itu dia, beruntunglah bagi teman-teman yang ikut TFT jadi punya 1 koleksi games ice breaking (lha kan mbayar Rp.15.ewu,- je yo wajar no……) but Peace yo Dab ! don`t worry be happy pokoke tetep Islamiy n Syar`i, iA kita bisa ulang di momen-momen yang lain.

4. Penutup. Fun games ternyata juga bisa untuk mengakhiri suatu kegiatan training/mentoring untuk mengambil sebuah kesimpulan atau konklusi dari suatu materi yang kita sampaikan. Sehingga peserta bisa dong, gak blong atas apa yang kita sampaikan. Rugi tho, wis ngomonge semangiiit koyo bung Tomo, nganti berbuih-buih bahkan nggo `nyiprat` barang ning peserta podo mlongo gak mudheng. Rugi ndonyo lan akherat tho ………

Tak terasa, sang mentari hampir dah berada di tengah-tengah n tegak lurus dengan tubuh kita, dan angka di FREN saya pun menunjukkan jam 11.40. Saya pun minta ijin ambil BungNas alias bungkusan nasi untuk makan siang ke rumah.

Setiba di SDIT pun, felling saya selama perjalanan benar, temen2 dah pada nungguin BungNas. Setelah selesai lunch with catfish, a cucumber `lalap` n bakmi sambel kamipun melanjutkan sessi selanjutnya. Tapi, sodara-sodara sekalian, takdir berkata lain, rencana jam 13 mau belajar install flying folks, tapi instrukturnya belum pada datang, jadi kita putuskan untuk melanjutkan sessinya pa` Irman dengan fun games Ini Apel. Wah seru ….. coz kita semua, 17 orang jadi satu lingkaran (tetep ada jarak antara ikhwan n akhwatnya dengan hijab whiteboard) menariknya lagi permainan ini pake hukuman yaitu siapa yang salah harap mencoretkan lipstick ke daerah sekitar muka. Diakhir permainan pun didapat siapa yang tercoret mukanya, yaitu Uni, Nuryadi n Mba` Dewi.

Akhirnya, sang instruktur flying folkspun datang, dan segera saja pa`Irman mengakhiri forum fun games tepat pukul 14.00 WIB. Forum selanjutnya pindah di pinggir sungai mBedok untuk melihat cara menginstall flying folks dan mencobanya sekaligus. Masya Allah …… ternyata cukup memakan waktu untuk menginstallnya saja, hingga waktu masuk ashar belum slesai, sehingga yang akhwatnya pun pada ijin pulang sehingga belum sempat mencoba. Baru sekitar jam 16.15an jalur flying folksnya pun jadi. Sebagai pencoba pertama adalah sang instruktur, weits ….. ternyata installnya kurang sempurna sehingga sang instrukturpun gak mulus sampai ujung. Setelah dicoba disempurnakan akhirnya akh Nuryadi mencoba untuk meluncur, lagi-lagi karena kurang tegang talinya pun agak melengkung karena beban yang cukup berat sehingga kurang mulus sampai ujung. Tapi apa daya, sudah usaha dan waktupun semakin sore, akhirnya dengan lintasan yang kurang lancar kami pun satu persatu mencoba meluncur dengan dibantu akh Nuryadi menarik kaki kami saat mandeg ditengah-tengah lintasan. Dan setiap kami pun berhasil melewati lintasan dengan selamat.

Sekitar pukul 17.10 kami pun mulai beres-beres untuk mengepaki segala perlengkapan flying folks, tapi tiba2 pa` Irman datang sambil membawa satu rel yang dipasang di lintasannya milik SDIT yang berasal dari kawat seling (kayak kawat yang dipake untuk aliran listrik) tanpa komando dari siapapun, saya, akh Nuryadi n akh Tevri pun mencobanya …… Subhanallah ……. Sambil diiringi suara muadzin berkumandang adzan maghrib ku meluncur n melaju mulus, lancar tanpa hambatan sampai ke tujuan. Perasaan senin sore yang dahsyat, walaupun sampai rumah urat-urat ini pun mulai pegal-pegal, tapi segera saja ku lakukan resep jitu sang bunda : ambil air secukupnya, tuangkan keatas kompor, tunggu sampai benar-benar hangat lalu angkat dan tuang ke ember, sisakan sedikit untuk bilas. Sebelum dipake untuk mandi masukkan 2 sendok makan garam dapur dan aduk hingga rata. Jika sudah benar-benar siap, guyurkan ke seluruh badan layaknya orang mandi kemudian bilas dengan sisa air hangat yang gak kecampur dengan garam. iA dijamin tidur nyanyak, mimpi enak, bangun bugar dan segar. Alhamdulillah …….

Itulah sepenggal kisah training for trainer yang penuh ukhuwah diantara ikhwah.

TFT @ SDIT Alam Nurul Islam merupakan bekal awal untuk mengarungi aktivitas dakwah di berbagai lini. Karena sesungguhnya seorang trainer tak jauh berbeda dengan seorang murobbi, dan bukankah kita adalah seorang murobbi sebelum yang lain. Kita adalah da`I sebelum karyawan, usahawan, PNS, dosen, birokrat, anggota dewan bahkan presiden. Karena hakekat dari salah satu tanggung jawab kita diciptakan ke dunia yaitu menjadi khalifatul fil ardh, menjadi penyeru setalah kita diberikan ilmu. Harapan kita pun tidak hanya menjadi sholeh sendirian sehingga kita dituntut untuk menyolehkan keluarga, kerabat, sahabat dan masyarakat Indonesia Raya bahkan dunia sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW duluw. iA itu akan terulang kembali pada masanya sebagai karakteristik sejarah yang akan berulang kembali. Semoga dengan bekal trainer ini kita mampu menjadi seorang yang bermimpi besar untuk membesarkan peradaban Islam, karena cita-cita besar berawal dari obsesi yang besar, kenyataan hari esok adalah kesugguhan kita menjalani hari ini. Sehingga tidak mustahil, selama Allah SWT masih mengijinkan kita untuk menghirup oksigen di dunia dan menjadikan kita seorang superTRAINER, insya Allah.

“Jangan cuma cari belut disawah, tapi tanamlah padi maka belut kan kau dapati, tapi jangan tergiur oleh kerbau tetangga jika kau sudah dapatkan belut karena bisa jadi belut yang ditangan akan terlepas akibat terpananya kita pada kerbau sang tetangga”

(take from nasehat pa`Irman dengan penambahan seperlunya)

Salam perjuangan !!!

mujahidmuda

MariefuniM

Ditulis pada 30 Juni 2008

Label:

Senja di Bukit Cinta

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahiim …

Amsainaa wa amsa mulkulillah, walhamdulillah, laa syariikalah, walaa haulawalaa quwwata illa billah.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

(Al Baqarah : 164)

Hanya syukur yang senantiasa kita panjatkan kepada Allah swt, Rabb semesta Alam, setiap detiknya di waktu lapang maupun di waktu sempit, ketika ada masalah, terutama di saat mendapatkan kenikmatan yang menghampiri kita.

Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah ruah kepada BAginda RAsulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, mujahid, mujahidah, hingga sampai juga kepada umat setianya yang akan mendapatkan syafaat beliau saat kiamat kelak. Amien.

Terkadang kalau sesuatu ide `gila` yang muncul dalam benak kita terwujud tentunya cukup memberikan pengalaman yang luar biasa, yang bisa jadi menyemangati dan menginspirasi pikiran kita untuk berbuat lebih `gila`(baca=kreatif, inovatif, positif dan produktif) Seringnya juga terkadang ide-ide yang dahulu pernah melintas dalam pikiran kita akan menjadi sebuah rangkaian narasi indah dalam episode hidup kita, makanya kemudian ada sebuah nasehat “apapun ide yang terlintas dalam pikiran Anda, sesederhana atau sekecil bahkan serumit apapun perlu n kudu ditulis” sehingga akan menjadi wajib untuk setiap aktivis memiliki buku khusus untuk mencatatkan ide (seperti yang diajarkan Dora dan Blue clues dalam memecahkan masalah disetiap episodenya, :0)

Namun cerita kali ini yang coba saya tulis merupakan sebuah jawaban dari ide-ide yang dulu sempat terlintas dalam pikiran. Awalnya adalah dari sebuah program dari sub bidang Pengembangan Sumber Daya Manusianya KAHFI Training Centre – bidang Pusdiklat – KAHFI Community yaitu mengadakan program pelatihan yang ditujukan untuk meng-upgrade kemampuan trainer di bidang tersebut. Program yang dibuat adalah mulai dari TFT, Bedah buku hingga training instalasi Alat Repling dan Flying foks. Khusus yang disebut terakhir tersebut (Repling dan Flying Foks) saya bahas dalam tulisan `Sudahkah mimpi kita jadi Aksi ?`

Rabu sore, tanggal 17 Desember 2008 merupakan pengalaman luar biasa yang dilakukan ke-7 orang trainer KAHFI training centre – nuryadi-tevri-heri-naser-uni-mb` dewi-mb`yuli – (weits….lagi-lagi angka 7 sangat bersahabat dengan lembaga ini). Pengalaman itu adalah pelatihan instalasi alat flying foks berlokasi di bukit cinta, Pangukan, Tridadi Sleman. Ya, bukit cinta tersebut merupakan tempat favorit para pasangan gak jelas yang melakukan aktivitas maaf, penuh dengan `seksualitas` (ya kalo boleh dibilang mirip aktivitas para muda mudi di lembah UGM dulu) Nha, pemilihan tempat untuk training inipun bukan tidak melalui pertimbangan, karena tempat yang digunakan untuk instalasi alat flying foks minimal ada dua pohon yang berfungsi untuk mengaitkan beberapa simpul di kawat seling baja. Akhirnya setelah melalui `brainstorming` yang singkat kami pun memutuskan untuk memilih Bukit Cinta sebagai tempat pilihan yang tepat untuk melakukan `aksi hebat` meluncur di atas kawat.

Dan pelatihan pun dimulai …….

Pelatihan instalasi ini dipimpin langsung oleh pak Nuryadi sebagai instruktur sekaligus trainernya. Dengan antusiasnya pak Nuryadi pun perlahan menjelaskan point-point penting dalam pemasangan flying foks. Mulai dari beberapa simpul yang terlibat hingga `ubo rampe`nya. Tak selang 20 menit akhirnya pemasangan flying foks pun dimulai dengan `mengulur` kawat seling sepanjang 70 meter dari sebelah atas bukit hingga ujung bawah jalan Dr. Radjimin. Namanya juga kawat seling baja, pastinya berat dan butuh ekstra energy yang luar biasa untuk menginstalnya. Tapi Alhamdulillah, bertepatan dengan jarum jam menunjukkan pukul 17.10 WIB flying foks pun telah terpasang dengan rapi dan dengan ketegangan kawat yang cukup. Disela-sela pemasangan kawat seling tersebut ada satu hal menarik yang terjadi yaitu kami ber lima (pak nuryadi-saya-naser-mb yuli dan mb dewi) di datangi bapak-bapak yang nampaknya kesal dengan `perbuatan` kami disitu. Percakapan pun terjadi ……

“Mas nek dolanan ning riku ora ngrusak tanduran po mas ?” Tanya bapak=napak itu.

“Kok ora nembung-nembung dhisik ki piye, kan sawahe ono sing dhuwe tho, mengko nek rusak tanduran piye?, Yo kudune kulonuwun dhisik ora ming waton sak penake dhewe.”

Wiets ….. dengan muka kesalnya bapak-napak itu mencerca kami dengan berbagai pertanyaan dan bergaya layaknya seorang intel yang sedang menginstrogasi orang curi ayam.

“Insya Allah mboten pak, mangke naming nglewati wonten nginggile kok pak”terang pak nuryadi dengan penuh bijak.

“Hayo, aku ngerti, tapi yo ora ngono carane kan yo ngomong-ngomong dhisik opo susahe tho ?” sambil berlalu menuju sawahnya kembali, sang bapak pun mengakhiri introgasinya.

Peristiwa itu cukup membuat hati saya cukup tertohok dan memancing ekspresi kesal juga. Yo yes no, lha wong ora kulonuwun juga, ujug-ujug ngintrogasi ngono (sopo wonge sing ora panas ati …? Peace dab!), tapi justru malah saya diamkan saja lha wong kita gak salah, coz sewaktu kita awal memasang bapaknya belum ada.

Back to point ….

Sesuai dengan muwashowat trainer pertama kali (mencoba sebelum yang lain) maka akh tevri pun menjadi orang pertama yang diberikan kesempatan untuk melintas di atas kawat seling. Menjadi kehormatan untuk akh tevri mencoba kawat seling pertma kalinya, tentunya dengan pertimbangan belio yang mempunya berat badan terberat diantara kami ber-7.

Tiba-tiba….. krooooosaaakakaak ……………… sruuueekkkkkk ………………………………. gubrrrakakakkkkk, diseberang jalan dekat terminal flying foks terjadi insiden kecelakaan tunggal, yang gara-gara mengendarai motor sambil melihat aksi kami mencoba flying foks. Kecelakaan sepeda motor dengan penumpang 2 orang gadis usia belia. Tanpa dikomando akh heri yang waktu itu berada di dekat TKP pun langsung menghampiri dan menyelematkan sang gadis bak seorang pahlawan `super hero` penolong umat manusia. Tak hanya itu, jarinya pun trampil memainkan key pad di Handphone kesayangannya untuk menghubungi PMI terdekat. Namanya juga kecelakaan, sontak saja pemandangan berubah menjadi `tontonan asyik` sehingga mengundang para penonton setia (yang sebelumnya melihat aksi kami memasanga flying foks) berpindah ke lokasi kecelakaan. Ditambah lagi setiap orang lewat di jalan tersebut penasaran ingin melihat kondisi korban, sehingga jalan pun agak padat, penuh sesak dengan kehadiran tamu tak diundang tersebut. Bahkan banyak yang mengira kalau sang korban kecelakaan cidera akibat meluncur dari flying foks. Alhamdulillah selang 20 menit dari kejadian akhirnya suara sirine ambulanpun mengaung-ngaung memenuhi pendengaran kami. Dan sang petugas pun langsung membawa sang korban tersebut yang nampaknya bermasalah di siku kanannya yang bergeser beberapa centimeter (terlihat dari kondisinya yang abnormal, menonjol, lemah lunglai dan ketika disentuh merasa sakit) Dan setelah usut punya usut ternyata sang korban pun menabrak gerobaknya bapak yang mengintrogasi kami sewaktu memasang flying foks. Akhirnya dengan pertolongan yang tepat sang korban pun ditemani dengan keluarga menuju rumah sakit terdekat.

Tak terasa jam tangan saya pun menunjukkan angka 17. 35 WIB, pertanda sebentar lagi suara adzan menggema di penjuru dunia. Subhanallah………….Mata ini pun tertuju pada pemandangan indah di atas kepala kami, sebuah kenampakan lukisan dariNya yang sayang, tidak sempat terabadikan dengan kamera yang bagus. Perpaduan gradasi biru dan semburat mega merah tanda senja segera datang di ufuk barat merupakan pemandangan yang tak pernah terlupakan dan terbayangkan sebelumnya. Setelah kurang lebih 20 menit berlalu kami pun mengemasi segala peralatan yang kami gunakan, mulai dari kunci-kunci pas hingga kawat seling. Sambil mengemasi tersebut `ide gila` saya pun keluar, liar bak seekor kuda liar.

“ Eh, piye frend…….. nek kita nambah usaha-usaha masang flying foks ning kene, tiap ahad pagi, lumayan tho per orang 2ewu kan lumayan. Sekalian nggo usaha Pe-De-Ka-Te komunitas bukit cinta yang tak kenal waktu melakukan aktivitas sing ra mutu” (minta komentarnya ya …….)

Senja di Bukit Cinta kita akhiri dengan sholat berjamaah di masjid Beran Kidul dan silaturahiim di rumah pak Darno sekalian `icip-icip` mie ayamnya Mas Darno.

Alhamdulillah …………….. satu agenda telah terlewati. Sebuah agenda yang penting untuk menghadapi proyek di desa wisata daerah Nyamplung, Pendowoharjo Sleman Yogyakarta 55512 dari SMA 35 Jakarta Pusat.

Senja di Bukit Cinta

Sebuah lukisan dariNya

Membuat setiap hati tambah tunduk padaNya

Sebagai ciri mukmin yang selalu memikirkanNya

KAHFI training centre

lembaga yang penuh obsesi

dengan wujudkan setiap mimpi

agar mendapatkan ridho Illahi

Tuliskan idemu !

Ungkapkan dalam timmu!

Jangan takut untuk maju

Obyek dakwah sudah menunggu

Salam perjuangan !!!

mujahidmuda

MariefuniM

(bidang PSDM_KAHFItrainingcentre)

Label:

Minggu, 14 Desember 2008

Kahfi Training Centre


Profil Kahfi Training Center

Kahfi training center pada awal berdiri dengan nama Wahidin Training Center (WTC) didirikan yang didirikan pada 17 Agustus 2003 bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan termasuk dalam bidang training Kahfi Community, sebuah komunitas yang bergerak di bidang pemberdayaan pemuda. Saat ini sekretariat Kahfi Community berada di Jln. Agrowisata Km 1 Kapling Panasan 04/35 Triharjo Sleman Yogyakarta 55514. Kahfi Training Center bergerak dengan visi Mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki keseimbangan potensi dasar yaitu Akal, Jasad dan Ruh melalui kegiatan training pemberdayaan. Sebagai langkah implementasi dari visi tersebut aktivitas yang dilakukan Kahfi Training Center dapat terlaksana melalui 3 aspek penting :

Dzikir

Aspek ini merupakan salah satu aplikasi dari sifat religius yang dituangkan dalam setiap aktivitas. Dzikir juga berperan dalam peningkatan keimanan melalui kecerdasan hati

yang selalu mengingat sang Pencipta alam semesta. Hati yang cerdas, peka dan responsif

diperoleh melalui penguatan keimanan sehingga dapat berdampak pada

perilaku maupun tindakan yang benar.

Pikir

Manusia diciptakan dengan kenampakan sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan lain. Letak mendasar dari kesempurnaan tersebut adalah terdapatnya akal dan pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir secara rasional dan logis. Daya pikir seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor Visual, faktor Auditorial dan faktor Kinestetik. Pemahaman yang diperoleh dari kecerdasan berpikir sesuai dengan rasio dan logika dapat menghasilkan gagasan/ide

yang bermanfaat bagi kehidupan.

Ikhtiar

Setiap kesuksesan manusia tidak dapat lepas dari usaha dan doa. Sukses adalah indikator keberhasilan dari sekumpulan usaha yang dijalani dalam upaya untuk menghasilkan prestasi. Faktor keberhasilan dipengaruhi oleh motivasi yang ada di dalam diri manusia sehingga dapat mendorong seseorang untuk berprestasi.

Desain Program Pelatihan

Kerangka Dasar Pelatihan :

1. Pengarahan (Briefing)
2. Pemahaman Misi (Mission Assesment) dan Perencanaan (Planning)
3. Pelaksanaan aktivitas (Action) dan Refleksi (Reflection)
4. Evaluasi dan Pemaknaan (Debriefing)

Aktivitas :

1. Luar ruangan (outdoor)
2. Permainan berstruktur
3. Aturan main (role play), sangsi (punishment) dan penghargaan (rewards)
4. Penghitungan prestasi (scoring)
5. Diskusi