Kahfi Training Centre

Minggu, 21 Desember 2008

Senja di Bukit Cinta

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahiim …

Amsainaa wa amsa mulkulillah, walhamdulillah, laa syariikalah, walaa haulawalaa quwwata illa billah.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

(Al Baqarah : 164)

Hanya syukur yang senantiasa kita panjatkan kepada Allah swt, Rabb semesta Alam, setiap detiknya di waktu lapang maupun di waktu sempit, ketika ada masalah, terutama di saat mendapatkan kenikmatan yang menghampiri kita.

Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah ruah kepada BAginda RAsulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, mujahid, mujahidah, hingga sampai juga kepada umat setianya yang akan mendapatkan syafaat beliau saat kiamat kelak. Amien.

Terkadang kalau sesuatu ide `gila` yang muncul dalam benak kita terwujud tentunya cukup memberikan pengalaman yang luar biasa, yang bisa jadi menyemangati dan menginspirasi pikiran kita untuk berbuat lebih `gila`(baca=kreatif, inovatif, positif dan produktif) Seringnya juga terkadang ide-ide yang dahulu pernah melintas dalam pikiran kita akan menjadi sebuah rangkaian narasi indah dalam episode hidup kita, makanya kemudian ada sebuah nasehat “apapun ide yang terlintas dalam pikiran Anda, sesederhana atau sekecil bahkan serumit apapun perlu n kudu ditulis” sehingga akan menjadi wajib untuk setiap aktivis memiliki buku khusus untuk mencatatkan ide (seperti yang diajarkan Dora dan Blue clues dalam memecahkan masalah disetiap episodenya, :0)

Namun cerita kali ini yang coba saya tulis merupakan sebuah jawaban dari ide-ide yang dulu sempat terlintas dalam pikiran. Awalnya adalah dari sebuah program dari sub bidang Pengembangan Sumber Daya Manusianya KAHFI Training Centre – bidang Pusdiklat – KAHFI Community yaitu mengadakan program pelatihan yang ditujukan untuk meng-upgrade kemampuan trainer di bidang tersebut. Program yang dibuat adalah mulai dari TFT, Bedah buku hingga training instalasi Alat Repling dan Flying foks. Khusus yang disebut terakhir tersebut (Repling dan Flying Foks) saya bahas dalam tulisan `Sudahkah mimpi kita jadi Aksi ?`

Rabu sore, tanggal 17 Desember 2008 merupakan pengalaman luar biasa yang dilakukan ke-7 orang trainer KAHFI training centre – nuryadi-tevri-heri-naser-uni-mb` dewi-mb`yuli – (weits….lagi-lagi angka 7 sangat bersahabat dengan lembaga ini). Pengalaman itu adalah pelatihan instalasi alat flying foks berlokasi di bukit cinta, Pangukan, Tridadi Sleman. Ya, bukit cinta tersebut merupakan tempat favorit para pasangan gak jelas yang melakukan aktivitas maaf, penuh dengan `seksualitas` (ya kalo boleh dibilang mirip aktivitas para muda mudi di lembah UGM dulu) Nha, pemilihan tempat untuk training inipun bukan tidak melalui pertimbangan, karena tempat yang digunakan untuk instalasi alat flying foks minimal ada dua pohon yang berfungsi untuk mengaitkan beberapa simpul di kawat seling baja. Akhirnya setelah melalui `brainstorming` yang singkat kami pun memutuskan untuk memilih Bukit Cinta sebagai tempat pilihan yang tepat untuk melakukan `aksi hebat` meluncur di atas kawat.

Dan pelatihan pun dimulai …….

Pelatihan instalasi ini dipimpin langsung oleh pak Nuryadi sebagai instruktur sekaligus trainernya. Dengan antusiasnya pak Nuryadi pun perlahan menjelaskan point-point penting dalam pemasangan flying foks. Mulai dari beberapa simpul yang terlibat hingga `ubo rampe`nya. Tak selang 20 menit akhirnya pemasangan flying foks pun dimulai dengan `mengulur` kawat seling sepanjang 70 meter dari sebelah atas bukit hingga ujung bawah jalan Dr. Radjimin. Namanya juga kawat seling baja, pastinya berat dan butuh ekstra energy yang luar biasa untuk menginstalnya. Tapi Alhamdulillah, bertepatan dengan jarum jam menunjukkan pukul 17.10 WIB flying foks pun telah terpasang dengan rapi dan dengan ketegangan kawat yang cukup. Disela-sela pemasangan kawat seling tersebut ada satu hal menarik yang terjadi yaitu kami ber lima (pak nuryadi-saya-naser-mb yuli dan mb dewi) di datangi bapak-bapak yang nampaknya kesal dengan `perbuatan` kami disitu. Percakapan pun terjadi ……

“Mas nek dolanan ning riku ora ngrusak tanduran po mas ?” Tanya bapak=napak itu.

“Kok ora nembung-nembung dhisik ki piye, kan sawahe ono sing dhuwe tho, mengko nek rusak tanduran piye?, Yo kudune kulonuwun dhisik ora ming waton sak penake dhewe.”

Wiets ….. dengan muka kesalnya bapak-napak itu mencerca kami dengan berbagai pertanyaan dan bergaya layaknya seorang intel yang sedang menginstrogasi orang curi ayam.

“Insya Allah mboten pak, mangke naming nglewati wonten nginggile kok pak”terang pak nuryadi dengan penuh bijak.

“Hayo, aku ngerti, tapi yo ora ngono carane kan yo ngomong-ngomong dhisik opo susahe tho ?” sambil berlalu menuju sawahnya kembali, sang bapak pun mengakhiri introgasinya.

Peristiwa itu cukup membuat hati saya cukup tertohok dan memancing ekspresi kesal juga. Yo yes no, lha wong ora kulonuwun juga, ujug-ujug ngintrogasi ngono (sopo wonge sing ora panas ati …? Peace dab!), tapi justru malah saya diamkan saja lha wong kita gak salah, coz sewaktu kita awal memasang bapaknya belum ada.

Back to point ….

Sesuai dengan muwashowat trainer pertama kali (mencoba sebelum yang lain) maka akh tevri pun menjadi orang pertama yang diberikan kesempatan untuk melintas di atas kawat seling. Menjadi kehormatan untuk akh tevri mencoba kawat seling pertma kalinya, tentunya dengan pertimbangan belio yang mempunya berat badan terberat diantara kami ber-7.

Tiba-tiba….. krooooosaaakakaak ……………… sruuueekkkkkk ………………………………. gubrrrakakakkkkk, diseberang jalan dekat terminal flying foks terjadi insiden kecelakaan tunggal, yang gara-gara mengendarai motor sambil melihat aksi kami mencoba flying foks. Kecelakaan sepeda motor dengan penumpang 2 orang gadis usia belia. Tanpa dikomando akh heri yang waktu itu berada di dekat TKP pun langsung menghampiri dan menyelematkan sang gadis bak seorang pahlawan `super hero` penolong umat manusia. Tak hanya itu, jarinya pun trampil memainkan key pad di Handphone kesayangannya untuk menghubungi PMI terdekat. Namanya juga kecelakaan, sontak saja pemandangan berubah menjadi `tontonan asyik` sehingga mengundang para penonton setia (yang sebelumnya melihat aksi kami memasanga flying foks) berpindah ke lokasi kecelakaan. Ditambah lagi setiap orang lewat di jalan tersebut penasaran ingin melihat kondisi korban, sehingga jalan pun agak padat, penuh sesak dengan kehadiran tamu tak diundang tersebut. Bahkan banyak yang mengira kalau sang korban kecelakaan cidera akibat meluncur dari flying foks. Alhamdulillah selang 20 menit dari kejadian akhirnya suara sirine ambulanpun mengaung-ngaung memenuhi pendengaran kami. Dan sang petugas pun langsung membawa sang korban tersebut yang nampaknya bermasalah di siku kanannya yang bergeser beberapa centimeter (terlihat dari kondisinya yang abnormal, menonjol, lemah lunglai dan ketika disentuh merasa sakit) Dan setelah usut punya usut ternyata sang korban pun menabrak gerobaknya bapak yang mengintrogasi kami sewaktu memasang flying foks. Akhirnya dengan pertolongan yang tepat sang korban pun ditemani dengan keluarga menuju rumah sakit terdekat.

Tak terasa jam tangan saya pun menunjukkan angka 17. 35 WIB, pertanda sebentar lagi suara adzan menggema di penjuru dunia. Subhanallah………….Mata ini pun tertuju pada pemandangan indah di atas kepala kami, sebuah kenampakan lukisan dariNya yang sayang, tidak sempat terabadikan dengan kamera yang bagus. Perpaduan gradasi biru dan semburat mega merah tanda senja segera datang di ufuk barat merupakan pemandangan yang tak pernah terlupakan dan terbayangkan sebelumnya. Setelah kurang lebih 20 menit berlalu kami pun mengemasi segala peralatan yang kami gunakan, mulai dari kunci-kunci pas hingga kawat seling. Sambil mengemasi tersebut `ide gila` saya pun keluar, liar bak seekor kuda liar.

“ Eh, piye frend…….. nek kita nambah usaha-usaha masang flying foks ning kene, tiap ahad pagi, lumayan tho per orang 2ewu kan lumayan. Sekalian nggo usaha Pe-De-Ka-Te komunitas bukit cinta yang tak kenal waktu melakukan aktivitas sing ra mutu” (minta komentarnya ya …….)

Senja di Bukit Cinta kita akhiri dengan sholat berjamaah di masjid Beran Kidul dan silaturahiim di rumah pak Darno sekalian `icip-icip` mie ayamnya Mas Darno.

Alhamdulillah …………….. satu agenda telah terlewati. Sebuah agenda yang penting untuk menghadapi proyek di desa wisata daerah Nyamplung, Pendowoharjo Sleman Yogyakarta 55512 dari SMA 35 Jakarta Pusat.

Senja di Bukit Cinta

Sebuah lukisan dariNya

Membuat setiap hati tambah tunduk padaNya

Sebagai ciri mukmin yang selalu memikirkanNya

KAHFI training centre

lembaga yang penuh obsesi

dengan wujudkan setiap mimpi

agar mendapatkan ridho Illahi

Tuliskan idemu !

Ungkapkan dalam timmu!

Jangan takut untuk maju

Obyek dakwah sudah menunggu

Salam perjuangan !!!

mujahidmuda

MariefuniM

(bidang PSDM_KAHFItrainingcentre)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda